Surat Cinta

Ya Illahi Rabb...
Ini aku yang kembali menyapaMu setelah sekian lama. Maafkan aku yang selalu acuh tak acuh padaMu, Kau akan memaafkan aku seperti biasa kan? Semoga iya.

Ya Illahi Rabb...
Aku kembali dengan maksud, tapi kali ini aku berjanji dengan kesungguhan tapi tolong jangan lepaskan bimbinganMu.

Ya Illahi Rabb...
Aku tidak ingat tentang itu. Maafkan aku. Aku tidak mengingat saat Engkau menanyai aku perihal kesediaan menjalani kehidupan di muka bumi.

Ya Illahi Rabb...
Kehidupan disini membingungkan. Syaitan meracuni hati kami yang terdahulu suci. Kami disini saling membunuh, memfitnah, kami disini mencibir, melukai sesama, merusak ciptaanMu juga membantainya, kami berperilaku dzalim. Ampuni kami, sungguh kami khilaf.

Ya Illahi Rabb...
Aku wanita akhir zaman yang terseret peradaban. Dimana aurat tersingkap adalah hal wajar, dimana batasan antara lelaki dan wanita memudar, tak ada cahaya kitabMu dalam relungku, jangankan shalat malam, shalat fardhu pun aku lalaikan. Ampuni aku sungguh aku dalam kerugian yang besar.

Ya Illahi Rabb...
Saat menulis surat cintaku ini, aku dilanda kerinduan yang merajai hati. Andaikan aku boleh bertanya, masih lamakah aku berada di tempat ini? Di bumi ini? Jika itu tidak tolong aku untuk memperbaiki akhlaku. Aku ingin pulang jumpai Engkau dalam keadaan baik, sehingga saatnya tiba aku bisa tersenyum dan merasakan kegembiraan yang membuncah. Aku sangat merindu, rindu yang kini menyesakan rongga dada. Ohh waktu, seakan engkau berlaku kejam kepadaku.