Aku duduk dipojokan ruangan ini. Dengan bayang sosok masa depanmu. Dia ada di sebrang sana, sangat mirip dengan kamu. Aku menarik nafas dalam-dalam dan berkata dalam hati "kenapa harus sebegini rumit". Sekian.
Bulan
Malam kenapa kamu lama? Aku rindu malam yang ceria dan menyembunyikan juga kegelapannya yang melindungi serta ada temaram terang bulan yang membuat nyaman. Malam, tolong jangan ada tanpa bulan ya. Aku ingin malam dengan sinar bulan yang pas sejauh aku bisa nikmati. Siangku selalu begitu pelik dan sibuk dan terlalu benderang. "Kerinduan ini adalah kerinduan individu di dadaku. Di dalam diriku adalah lautan rindu. Adalah sungai yang terus mengalir. Adalah lautan yang terus berdebur . Tidak ada kekuatan yang dapat menolak, begitu kuat dan aktif" - Milea (Dilan 1990)
Komentar
Posting Komentar